Minggu, 07 November 2010

Karangan Profil Diri Part 1

Tepat hari Jumat tanggal 08 Agustus 1988 sebuah pasangan yang telah menjalin asmara selama tiga tahun akhirnya mengikat janji dalam sebuah tali pernikahan. Dengan dibalut busana serba putih mereka resmi menjadi pasangan suami istri. Dengan dihadiri sanak saudara dari kedua belah pihak, resepsi pernikahan pun digelar dengan cukup sederhana. Belum genap satu tahun mereka menikah, sang istri pun telah mengandung calon anaknya dan tepat tanggal 18 Nopember 1989 seorang bayi perempuan pun lahir dari rahim sang istri dan mereka memberi nama Indah Khoirunnisa. Mereka merawat anak pertama mereka dengan penuh kasih sayang dan saat anak mereka berumur tiga tahun, tanpa disadari sang ibu pun telah mengandung anak kedua mereka. Hari Selasa tanggal 23 Maret 1993 adalah hari terakhir di bulan Ramadhan atau yang sering kita disebut malam takbiran dan pada hari tersebut tepatnya jam 14:00 siang mereka melahirkan anak kedua mereka seorang bayi laki-laki. Yaaaak! Itu lah aku. Mereka memberiku nama Adhitya Ramadhan Dwi Putra. Adhitya artinya Selasa, Ramadhan artinya bulan Ramadhan, Dwi artinya anak kedua dan Putra artinya laki-laki. Itulah arti dari namaku.
Aku dan kakakku dirawat dan dibimbing dengan penuh kasih sayang oleh kedua orang tua ku hingga aku disekolahkan di Taman Kanak-Kanak Al-Watoniyah 40. Kami tinggal di Jalan Madrasah 1 no.24A RT001/010 Duren Sawit. Rumah kami berdekatan dengan nenek kakek ku dan beberapa sanak saudara lainnya. Suatu malam ketika ibuku sedang berbincang-bincang dengan tetanggaku, aku tersungkur hingga kepalaku terbentur anak tangga dengan cukup keras dan mengakibatkan keningku terluka sampai mengeluarkan darah yang cukup banyak. Melihat aku seperti itu, ibuku langsung membawaku ke rumah sakit terdekat agar aku bisa langsung ditangani oleh dokter. Ibuku langsung mengabari ayahku yang waktu itu sedang berada di Bali dan hari itu juga ayahku pulang ke Jakarta untuk melihat keadaanku. Luka yang dikeningku akhirnya dijahit oleh dokter. Setelah kejadian itu, bekas lukanya kini masih terlihat dikeningku hingga sekarang dan menjadi ciri khas ku. Itulah salah satu pengalaman buruk didalam kehidupanku. Umur lima tahun aku lulus dari Taman Kanak-Kanak dan aku melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi ke jenjang Sekolah Dasar tepatnya di Sekolah Dasar Negeri 03 Pagi Jakarta.
Belum lama aku duduk di kelas satu Sekolah Dasar, ayahku ditugaskan untuk dinas di Pulau Bali dan aku, ibuku serta kakakku harus ikut ke Bali selama tiga tahun. Jujur aku sedih sekali harus meninggalkan kota Jakarta, keluarga dan teman-temanku. Selama di Bali aku disekolahkan di Sekolah Dasar Pancasila Bedugul dan Sekolah Dasar Kesiman. Aku hampir setiap hari pergi ke Pantai Kuta, Pantai Sanur, Sangeh, Ubud dan tempat wisata lainnya. Setiap Hari Raya Idul Fitri pun aku pulang ke Jakarta untuk bersilahturrahmi serta melepas rindu dengan keluarga dan teman-teman yang ada di Jakarta. Tak terasa tiga tahun pun telah aku lewati di Bali hingga aku kembali ke Jakarta dan kembali tinggal disana. Banyak orang beranggapan jika kita minum air Bali maka suatu saat kita pasti akan kembali lagi ke Bali. Semoga saja anggapan orang-orang itu benar karena aku ingin sekali kembali ke Bali hanya untuk sekedar berlibur dan mengenang masa kecilku yang pernah ku habiskan di sana selama tiga tahun dulu. Itulah salah satu pengalaman baik di dalam hidupku.

1 komentar:

  1. thx banget ..
    udah kasih inspirasi buat aku ngerjain tugas dari senior di kampusku. hehe

    BalasHapus