Minggu, 05 Mei 2013

May Day, ini 7 tuntutan buruh kepada pemerintah

Hari buruh sedunia tentunya menjadi momen yang penting untuk menyalurkan aspirasi kepada Pemerintah. Para buruh menilai Pemerintah gagal dan tidak serius mengelola negeri dan mewujudkan kesejahteraan rakyat.

Oleh karena itu Majelis Pekerja Buruh Indonesia (MPBI), melalui Ketua Presidium Said Iqbal memiliki tujuh tuntutan kepada pemerintah. Tujuh tuntutan tersebut yakni,

1. Menolak kenaikan harga BBM. Menurut MPBI akan berdampak pada naiknya harga-harga kebutuhan dasar masyarakat yang akan mengakibatkan daya beli buruh dan masyarakat menurun.

2. Terkait upah minimum, MPBI menuntut revisi Permenaker 13/2012 mengenai kebutuhan hidup layak (KHL). Saat ini upah minimum yang ada, masih banyak di bawah KHL, seperti Bali hanya (55,79 persen), Maluku Utara (70,31 persen), Maluku (73,33 persen), Gorontalo (76,32 persen), Kalbar (75,56) persen).

3. Laksanakan jaminan kesehatan untuk seluruh rakyat per 1 Januari 2014 bukan bertahap pada 1019 dan revisi perpres No. 12/2013 jaminan kesehatan dan revisi peraturan pemerintah No. 101/2012 mengenai PBI.

4. Hapus outsourcing di BUMN.

5. Tolak RUU Keamanan Nasional dan RUU Ormas.

6. Stop union busting dan premanisme terhadap aktivis buruh.

7. Sahkan RUU Pekerja Rumah tangga (PRT) dan Revisi UU buruh migran No 39 tahun 2004

Jika keseluruhan tuntutan dasar MPBI tidak direspons pemerintah, maka MPBI akan menggelar aksi 10 juta buruh melakukan mogok nasional jilid II pada 16 Agustus 2013, di mana saat presiden SBY membacakan nota keuangan di hadapan DPR.

Said menambahkan, walaupun sudah 68 tahun Indonesia berdiri dengan tujuan untuk mencerdaskan rakyat, namun hingga saat ini buruh dan rakyat masih banyak hidup dalam kemiskinan dan keterbatasan.

"Sumber daya alam yang kaya dan Sumber daya manusia yang besar tidak dioptimalkan oleh pemerintah sebagai modal awal bangsa untuk menjadi bangsa yang besar," ujar Said.

Sumber : http://www.merdeka.com/peristiwa/may-day-ini-7-tuntutan-buruh-kepada-pemerintah.html

Buruh ancam mogok nasional jika SBY tak penuhi tuntutannya

Ribuan buruh yang menggelar aksi di depan Istana Negara, Jakarta mengajukan 3 tuntutan kepada pemerintah. Mereka menolak upah murah, menolak RUU Kamnas dan segera laksanakan BPJS dalam waktu dekat. Jika tidak ditanggapi, buruh mengancam akan melakukan aksi mogok nasional.

"Pemerintah hanya mengumbar janji, kalau sampai 16 Agustus tidak merealisasikan, maka kita akan kepung Istana," ujar Ketua Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Mudhofir saat berorasi di depan Istana, Rabu (1/5).

Dalam orasinya, buruh mengapresiasi keputusan pemerintah provinsi DKI Jakarta yang menetapkan upah sebesar Rp 2,1 juta. Namun, mereka juga menyayangkan keputusan Gubernur DKI Jakarta yang menyetujui penangguhan upah.

"UMP jakarta berhasil naik 60 persen kawan-kawan. Tapi pemerintah menyetujui penangguhan upah kawan-kawan, harus kita lawan," teriaknya.

Tak hanya itu, dalam aksi ini, Mudhofir juga mengajak seluruh buruh untuk menolak kenaikan harga bahan bakar minyak. "Apakah kawan-kawan setuju dengan kenaikan BBM. Untuk subsidi kesehatan rakyat Indonesia hanya 30 Triliun. Maka pemerintah harus pertimbangkan kenaikan harga BBM," pungkasnya.

Sumber : http://www.merdeka.com/peristiwa/buruh-ancam-mogok-nasional-jika-sby-tak-penuhi-tuntutannya.html

Polisi: Demo buruh justru kurangi kemacetan Jakarta 30 persen

Demonstrasi ratusan ribu buruh memperingati May Day di sejumlah titik Jakarta, disebut bisa mengurangi kemacetan. Wakil Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya AKBP Sambodo Purnomo mengatakan, pihaknya cukup terkejut lantaran lengangnya lalu lintas Ibu Kota saat peringatan Hari Buruh Internasional.

"Kami melihat satu fenomena yang jarang terjadi, angkutan umum dipenuhi penumpang," ujar Wakil Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya AKBP Sambodo Purnomo, di gedung TMC Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (1/5).

Diperkirakan, lanjutnya, kebanyakan masyarakat tidak membawa kendaraan sehingga beralih menggunakan angkutan umum.

"Kepadatan lalu lintas pada jam sibuk mulai pukul 07.00 WIB hingga 10.00 WIB berkurang 20 sampai 30 persen. Biasanya, pada pagi hari Jakarta biasa padat di Thamrin-Sudirman dan jalan-jalan arteri lainnya," terangnya.

"Awalnya saya kira karena 3 in 1, tapi begitu habis ternyata tetap tidak padat," tuturnya.

Kemudian, Sambodo segera melakukan koordinasi dengan seluruh wilayah hukum Polda Metro Jaya terkait hal itu.

"Ternyata kendaraan yang beroperasi dan masuk ke Jakarta berkurang. Harusnya kondisi ideal lalu lintas Ibu Kota ya seperti ini. Tidak macet parah," ucapnya sambil tersenyum.

Sumber : http://www.merdeka.com/jakarta/polisi-demo-buruh-justru-kurangi-kemacetan-jakarta-30-persen.html

Pemandangan Demo Buruh Dari Atas Bundaran HI

Pemandangan Demo Buruh dari Atas Bundaran HI


Jakarta - Gelombang buruh terus berdatangan ke Bundaran HI, salah satu titik kumpul peringatan Hari Buruh 1 Mei. Banyak di antara mereka yang menumpang bus.

Pembaca detikcom, Nugroho Fadil, memantau pergerakan buruh di jantung Jakarta itu dari gedung pencakar langit The Plaza Office Tower yang berada di kawasan Bundaran HI, Rabu (1/5/2013).

"Per jam 09.55, bus-bus buruh dari Tangerang dan Bekasi mulai berdatangan dan memadati Bundaran HI, tampak iring-iringan bersiap menuju Istana," ungkapnya lewat surat elektronik.

Tak lupa Nugroho menyertakan foto pemandangan tersebut dari ketinggian lantai 36.

Sementara itu, lalu lintas Jl Sudirman ke MH Thamrin tersendat, sedangkan arah sebaliknya relatif lancar.

Ratusan ribu buruh mengklaim akan turun menyambut May Day hari ini. Polisi juga telah mewanti-wanti untuk menjauhi ruas jalan tertentu.

Sumber : http://news.detik.com/read/2013/05/01/101218/2234855/10/pemandangan-demo-buruh-dari-atas-bundaran-hi

Demo buruh masih terjadi, bagaimana nasib pengusaha?

Pada hari buruh sedunia, atau yang lebih dikenal dengan May Day, puluhan ribu buruh turun melakukan unjuk rasa di beberapa titik utama kota Jakarta. Buruh-buruh itu berteriak di bawah terik matahari menuntut haknya. Puluhan pabrik rela meliburkan produksinya agar proses demokrasi terus berlangsung.
Tahun lalu, aksi unjuk rasa menjadi sorotan para investor yang akan menanamkan modalnya di Indonesia. Bahkan, beberapa investor terkonfirmasi batal membuka usahanya di Tanah Air.
Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Kebijakan Moneter, Fiskal dan Publik Haryadi B Sukamdani mengatakan saat ini demo buruh sudah tidak relevan lagi.
"Melihat apa yang dituntut, selalu itu-itu saja. Upah murah. Itu dari mana? Padahal kita sudah mencadangkan pesangon, jamsostek dan ditambah harus menaikkan upah minimum buruh," ujar Haryadi kepada merdeka.com, Rabu (1/5).
Dia mengatakan setidaknya perusahaan harus menyediakan 34 persen dari total belanja sebagai cadangan ketenagakerjaan termasuk jaminan sosial dan pesangon. "Jadi secara paket, kita (Indonesia) memang lebih besar upahnya dibandingkan negara lain," kata dia.
Dengan adanya demo buruh yang besar-besaran ini, Haryadi khawatir, malah akan menurunkan penyerapan kerja. Contohnya adalah di bidang tenaga alih daya atau outsourcing. "Kemarin tuntutannya soal outsourcing dikabulkan dan ada beberapa peraturan yang harus direvisi. Dari revisi itu, banyak karyawan outsourcing yang terpaksa harus di-PHK. Bayangkan berapa pengangguran bertambah itu?" ujar dia. "Apa yang disuarakan dan di lapangan sudah tidak sinkron," imbuh dia.
Akhir tahun lalu, sekitar 10 perusahaan memutuskan untuk berhenti produksi lantaran aksi demo yang dilakukan buruh cenderung merusak. Selain itu, pemerintah juga dianggap angkat tangan dengan permasalahan tersebut, meninggalkannya di tangan buruh dan pengusaha.
Selain itu, untuk tahun ini, upah minimum buruh telah naik lebih dari 30 persen. Hal tersebut membuat puluhan pengusaha merelokasikan pabriknya di daerah Jawa Tengah dan Timur yang tidak menggunakan batasan upah minimum tersebut.

Sumber : http://www.merdeka.com/uang/demo-buruh-masih-terjadi-bagaimana-nasib-pengusaha.html