Kamis, 17 Maret 2011

Cerpen : Indigo??? Part 1

INDIGO???

Anak Indigo? Mungkin sebagian orang sudah mengetahui apa itu “Indigo”. Indigo ini tidak dapat dimiliki oleh sembarangan orang hanya orang-orang yang memiliki kriteria khusus. Kehidupan seseorang yang memiliki Indigo lebih banyak mengalami tantangan hidup yang cukup berat dibandingkan orang yang tidak memiliki Indigo. Seperti kelima remaja yang dipertemukan di Universites Gunadarma, mereka adalah Novia, Reza, Grace, Nirwan, dan Tyo.
Dimulai dari Reza, lelaki yang mempunyai nama lengkap Reza Surya Permana ini termasuk anak yang cerdas, baik dan sangat pendiam. Dengan sifatnya yang pendiam itu, ia tidak mempunyai banyak teman. Namun dibalik sifatnya yang pendiam, ia memiliki keahlian yang tidak dapat dimiliki oleh orang lain. Keahliannya itu adalah ia dapat melihat kejadian buruk yang akan menimpa orang yang disekitarnya tetapi itu tidak berlaku dengan seseorang yang mempunyai hubugan darah dengannya seperti orangtua dan adik perempuannya. Keahliannya tersebut muncul saat ia berumur tujuh tahun dimana ia bertemu dengan seorang kakek yang sedang bersandar dibawah pohon dengan raut wajah yang begitu lesu, sedih dan hamper tak berdaya. Mereka berdua pun terlibat obrolan singkat dan sebelum Reza pergi sang kakek pun memberikan sebuah batu antik kepada Reza. Dengan muka yang polos dan heran, Reza pun menerima batu pemberian dari sang kakek itu. Tak lama Reza beranjak pergi dari hadapan sang kakek, ia kembali menoleh kearah tempat sang kakek itu duduk dan ternyata kakek tersebut sudah menghilang seketika bagaikan ditelan bumi. Batu itupun Reza simpan dengan rapi dikamarnya sampai ia duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama tepat berumur 14 tahun dimana pada waktu itu ia mengalami kejadian aneh yang melibatkan Pak Tono, salah satu guru disekolahnya. Suatu hari, Pak Tono mengajar di kelas Reza, saat itu Reza melihat darah mengalir di kening Pak Tono tetapi anehnya Pak Tono dan siswa yang lain tidak menyadari hal tersebut. Keesokan harinya, Pak Tono meninggal karena kecelakaan yang dialaminya saat ia pulang mengajar. Kejadian demi kejadian seperti itu selalu dialami oleh Reza dimana setiap ia melihat darah dikening seseorang, tak lama orang tersebut mengalami kecelakaan atau bahkan meninggal.
Grace Valeria Immanuela atau yang dipanggil Grace adalah wanita keturunan dari Negara Jerman. Grace dapat digolongkan sebagai wanita yang tegas, emosional dan sombong. Namun sifat buruknya itu seakan sirna pada dirinya ketika ia duduk dibangku Sekolah Menegah Pertama karena kejadian yang menimpa dirinya. Kejadian itu dimulai saat Grace bermimpi bertemu dengan Ayahandanya yang telah meninggal dunia lima tahun silam. Didalam mimpinya itu, Ayah Grace mengatakan bahwa Grace diharuskan pergi ke halaman belakang rumahnya dan harus menemukan buku peninggalan ayahnya yang terkubur dihalaman belakang. Buku tersebut berisikan tentang cara mempelajari ramalan masa depan. Semenjak mimpi itu, Grace mempelajari dengan teliti buku peninggalan ayahnya itu. Satu tahun kemudian, tepatnya saat ia duduk di bangku Sekolah Menengah Atas, ia sudah mahir dalam melihat masa depan seseorang hanya dengan memandang wajah orang tersebut.
Bagas Adinirwan Ramadhya atau yang dipanggil Nirwan adalah lelaki yang cukup terkenal disekolahnya karena ketampanan wajahnya. Dibalik ketampanannya, sering kali ia menunjukkan sikapnya yang aneh dan agak misterius. Itu semua disebabkan karena ia memiliki keahlian yang tidak banyak dimiliki oleh orang lain yaitu dapat melihat dan berkomunikasi dengan makhlik halus. Nirwan mulai menyadari kemampuannya tersebut sejak ia duduk dibangku Sekolah Dasar. Merasa dirinya sering melihat makhluk halus, ia lalu bertanya kepada sang Ayah. Ternyata kemampuannya itu berasal dari sang Kakek yang diturunkan kedalam diri Nirwan. Awalnya Nirwan tidak nyaman dengan memiliki kemampuan seperti itu tetapi seiring dengan berjalannya waktu ia akhirnya menerima kemampuannya itu sebagai anugrah dari Tuhan yang tidak perlu disesali.
Novia Anggraeni Satriana Putri adalah wanita asli Jakarta yang pintar, berprestasi, periang dan bijaksana. Novia termasuk wanita yang idolakan oleh para pria disekolahnya karena kecantikkan wajahnya. Selain wajahnya yang cantik, ia memiliki kemampuan dapat membaca pikiran seseorang yang berada didekatnya dan dapat membaca karakter seseorang walaupun ia belum mengenal orang tersebut.
Raden Mas Satrio Suryodiningrat atau yang dipanggil Tyo adalah sesosok laki-laki yang polos namun humoris. Tyo berasal dari Jawa Tengah dan termasuk darah biru atau keturunan bangsawan. Tyo bersahabat dengan Nirwan sejak mereka duduk dibangku Sekolah Menengah Pertama. Namun ketika beranjak di Sekolah Menengah Atas, Nirwan harus pindah ke Palembang untuk mengikuti ayahnya yang sedang dinas disana. Akhirnya mereka berdua dipertemukan kembali di Universitas Gunadarma. Kakek Tyo meninggal delapan tahun yang lalu. Sebelum meninggal, sang kakek berbicara kepada Tyo dan kakak laki-lakinya, Dimas. Mereka membicarakan mengenai kemampuan yang dimiliki oleh sang kakek. Beliau ingin mewariskan kemampuannya dalam melihat bencana alam yang akan terjadi ini kepada salah satu dari Tyo dan Dimas. Awalnya sang kakek memilih Dimas sebagai penerima kemampuan itu namun Dimas menolaknya karena takut tidak sanggup menanggung kewajiban yang harus dilakukan. Pilihan pun jatuh kepada Tyo. Karena Tyo sangat sayang kepada kakeknya dan ia menghormati kakeknya akhirnya Tyo pun menerima kemampuan dari kakeknya itu.
* * * *
Lulus dari Sekolah Menengah Atas, mereka memutuskan untuk melanjutkan pendidikan di Universitas Gunadarma. Disanalah mereka dipertemukan karena ternyata mereka satu kelas. Awalnya Tyo dan Nirwan hanya berteman dengan Novia tetapi tidak perlu memerlukan waktu yang lama, mereka semua sudah saling mengenal satu sama lain. Hari demi hari mereka menghabiskan waktu bersama mulai dari bermain, belajar dan makan bersama. Mereka juga saling membantu bila salah satu dari mereka ada yang mengalami kesulitan.
Suatu hari, mereka sedang belajar bersama dirumah Grace. Rumahnya lumayan besar dan memiliki arsitektur yang cukup menawan namun Grace hanya tinggal bertiga dengan pembantu dan supirnya. Ibunya sedang dinas di Roma, Italia sedangkan Ayahnya sudah meninggal lima tahun silam. Namun Novia, Reza, Nirwan dan Tyo belum mengetahui hal tersebut.
Saat sedang asyiknya belajar,
“Grace, Ayah kamu kemana? Kok tidak kelihatan?”Tanya Nirwan
“Oh iya aku belum cerita pada kalian kalau ayahku sudah meninggal lima tahun yang lalu” jelas Grace
“Ha? Meninggal? Kamu yakin? Lalu yang tadi sedang membaca Koran diteras siapa?” kata Nirwan dengan kaget dan heran
“Teras? Tadi ketika kalian datang tidak ada siapa-siapa diteras” ujar Grace
“Wan, kamu serius tadi didepan kamu melihat ayahnya Grace?” Tanya Reza
“Iya za, aku kan tadi datang lebih awal dibanding kalian, malah aku sempat berbincang-bincang dengan beliau” jelas Nirwan
“Ah, jangan asal bicara kamu wan mungkin itu hanya halusinasi kamu saja. Jelas-jelas ayahnya Grace sudah meninggal lima tahun yang lalu” kata Grace
“Sebenarnya itu bukan halusinasi aku, tetapi aku memang mempunyai kemampuan melihat dan berkomunikasi dengan makhluk halus” jelas Nirwan
“Kamu serius wan? Kok kamu tidak memberitahu aku? Kita kan sudah dekat sejak SMP” Tanya Tyo
“Maaf ya yo, menurutku kamu tidak perlu mengetahui hal ini” kata Nirwan
Mendengat pengakuan dari Nirwan, Novia juga mengaku kalau ia mempunyai kemampuan dalam membaca pikiran seseorang, begitu juga dengan Tyo dan Grace. Namun hanya Reza yang tidak mengaku tentang kemampuannya itu katena menurutnya, teman-temannya tidak perlu mengetahui kemampuannya itu. Setelah satu sama lain saling jujur mengenai kemampuan mereka masin-masing, mereka sepakat untuk tidak memberi tahu hal ini kepada siapapun.
Semenjak perbincangan itu, mereka agak dijauhi oleh teman-teman sekelasnya karena tingkah laku mereka yang aneh. Selang beberapa bulan, Nirwan terlihat berbeda dengan biasanya, ia lebih terlihat murung dan kadang-kadang tingkah lakunya aneh seperti orang ketakutan. Melihat tingkah laku Nirwan yang seperti itu, orang tua Nirwan memutuskan untuk membawa Nirwan ke psikolog agar tidak terjadi apa-apa pada kejiwaan Nirwan.
Menurut sang psikolog, Nirwan seperti itu karena akibat dari kemampuannya yang bisa melihat makhluk halus itu. Dengan perlahan-lahan psikolog bertanya kepada Nirwan
“Nak Nirwan, saya ingin bertanya tolong Nirwan jawab dengan jujur ya, apa yang kamu sering lihat akhir-akhir ini?” Tanya psikolog perlahan-lahan
“aku..ak..aku selalu diikuti oleh seorang wanita yang meminta tolong kepadaku untuk membalaskan dendamnya ke orang-orang yang telah membunuhnya” jawab Nirwan dengan raut wajah yang penuh dengan ketakutan.
Mendengar pernyataan dari Nirwan, sang psikolog menyarankan untuk membawa Nirwan ke ulama atau ustad. Setelah ditangani oelh ustad, akhirnya Nirwan kembali seperti biasa karena makhluk halus yang selalu mengikuti Nirwan sudah menghilang
* * * *
Hari demi hari, kegiatan demi kegiatan dikampus dijalani oleh kelima sahabat Indigo itu. Suatu hari saat sedang bersenda gurau di lobby kampus, Reza terkejut melihat darah mengalir di kening Tyo. Itu berarti Tyo tak lama lagi akan mengalami kecelakaan.
“Kamu kenapa za kok sepertinya kamu kaget melihat aku?” Tanya Tyo dengan heran
“Ti.. Tidak kenapa-kenapa kok yo” jawab Reza dengan gugup

Tidak ada komentar:

Posting Komentar